Followers

26 Januari 2011

Burung Kertas Untuk Si Gadis



Sewaktu Si Jejaka dan Si Gadis baru pacaran,
Si Jejaka melipat 1000 burung kertas untuk Si Gadis,
menggantungkannya di dalam kamar Si Gadis.
Si Jejaka mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.

Waktu itu...
Si Gadis dan Si Jejaka setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua...
Tetapi pada suatu saat, Si Gadis mulai menjauhi Si Jejaka.
Si Gadis memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis...

Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
Sewaktu Si Gadis mau memutuskan Si Jejaka, Si Gadis memberitahu si jejaka,
kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa.
Menikah bagi seorang perempuan adalah kehidupan kedua kalinya.
si jejaka tadi harus memegang kesempatan ini dengan baik.

“Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!! “
Setelah Si Gadis pergi ke Perancis,
Si Jejaka bekerja keras...

dia pernah menjual burger...
menjadi pelukis sambilan sementara...
berbisnes kecil...
setiap pekerjaan dikerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah beberapa tahun berlalu...
Kerana pertolongan kawan-kawan dan kerja kerasnya,
akhirnya dia mempunyai sebuah syarikat sendiri.
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Si Gadis,
dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan,
Si Jejaka dari dalam keretanya melihat sepasang warga tua
berjalan sangat perlahan di depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Si Gadis....
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia bukan hanya mempunyai kenderaan sendiri
tetapi juga mempunyai rumah dan perusahaan sendiri,
ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi,
dia sekarang adalah seorang Majikan.
Si Jejaka memandu keretanya sambil mengikuti orang-tua  tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti,
biarpun kedua orang-tua itu memakai payung,
tetapi badan mereka tetap basah kerana hujan.
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan,
Si Jejaka tercegang oleh apa yang ada di depan matanya,
itu adalah tempat perkuburan.

Dia melihat di atas papan nisan Si Gadis tersenyum sangat manis terhadapnya.
Di samping kuburnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang
dibuatkan si jejaka 1 masa dahulu.
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup,
Orang-tua Si Gadis memberitahu si jejaka,
Si Gadis tidak pergi ke Paris,
Si Gadis terserang kanser,
Si Gadis pergi ke alam yang satu lagi.

Si Gadis ingin Si Jejaka menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis,
maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Si Jejaka dulu.
Si Gadis sangat mengerti si jejaka,
dia percaya kalau Si Jejaka pasti akan berhasil.
Si Gadis mengatakan...
kalau pada suatu hari Si Jejaka akan datang ke makamnya
dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.

Si Jejaka langsung berlutut,
berlutut di depan makam Si Gadis,
menangis dengan begitu sedihnya.
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti,
membasahi sekujur tubuh si jejaka.
Si Jejaka teringat senyum manis Si Gadis yang begitu manis dan comel,
Mengingat semua itu,
hatinya mulai menitiskan darah...
Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman,
mereka melihat kalau Si Jejakasudah membukakan pintu mobil untuk mereka.
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin”
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit...
melewati sungai perak,
apakah aku akan bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.

"Masa lalu seperti asap... hilang dan tak kan kembali.
menambah kerinduan di hatiku... Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."


*credit by anonymous

Tiada ulasan: