Disudut ruang harap
dengan muhasabah mata sembab
menabur benih kasih pada hati yang tersisih
tersamar dalam keterasingan diri
aku semakin hilang...
semua warna semakin jauh dari terang
hanya kepada-NYA Yang Maha Penyayang
kusandarkan rapuhnya raga
kuleburkan diri dalam fananya dunia
hingga terasa kosong
tiada teraba pun tiada terasa
hampakah???
Ooo... Allah kekasih hamba..
rasa apakah ini?
Rasa yang merajai hatiku ini
adakah ini pasrah yang salah?
Gerimis dari bilik hati kian menjadi
bukan hanya dalam hati kini
semakin deras saja berjatuhan kebumi
kala kulantunkan kalam cinta-MU Rabbi
terhempasku dalam kerinduan yang semakin menantang
membuat jiwaku tergoncang
di senja yang kian memudar
gemetar tubuh rentan ini menggelepar
karena kedahsyatan-Mu Ya Malikul qudus
teringat kata-MU
"Alladzina aamanu watathomainnu quluubuhum bidzikrillah
alaa bidzikrillahi tathomainnul quluub"
kini kutemukan damai itu
dalam kidung doa pasrah hamba
yang mengharap keridhoan-Mu semata
dengan iringan tasbih sang jingga
lidah kini kelu sudah akan sebutan cinta
hanya ratap lirih tahmid terdengar samar kepermukaan
mengantar keperaduan indah dengan kuntum bunga merekah
tenggelam dalam muhasabah hamba
menciumi keluar masuknya udara
memeluk erat detak nadi yang berbicara
mengagungkan-MU wahai Pencipta Cinta...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan